• Home
  • Blog Archives
  • About
  • Ebook Anti Bingung
  • Home
  • Blog Archives
  • About
  • Ebook Anti Bingung
Facebook Instagram Youtube Whatsapp

Kenapa Overthinking Terus ?

  • By masyudd
  • October 10, 2024
  • No Comments
Seorang pria muda Indonesia duduk sendiri di kamar gelap dengan wajah cemas dan bingung, menggambarkan overthinking dan kehilangan arah hidup.

Sering overthinking dan merasa bingung dengan hidupmu? Jangan terburu-buru menyalahkan dirimu, ini mungkin bukan karena kamu lemah, tapi karena belum tahu arah hidup yang ingin dituju. Temukan jawabannya di sini.

 

Kepala berasa rame, padahal lagi duduk diam dan nggak sibuk, nggak lagi melakukan apa – apa. Pernah ngerasa gini juga? Overthinking, kebanyakan mikir, tiap keputusan kecil, bisa jadi drama yang panjang. Lucunya lagi, kita overthinking bukan karena hidup kita berantakan, semuanya lagi baik-baik aja. Justru, kadang overthinking itu muncul karena ada dorongan untuk merubah hidup kita jadi lebih baik, sayangnya, kita nggak tahu arahnya.

 

Saya sendiri punya kebiasaan overthinking itu, kadang hal – hal yang belum terjadi, sudah saya pikirkan dengan seksama. Saya sih menganalisa, ini datang dari kebiasaan sebagai event organizer, yang kalau buat event sudah datang dengan rencana A, rencana B dan seterusnya. Jadi, biasanya sudah menyiapkan antisipasi kalau terjadi sesuatu yang mungkin terjadi. Mungkin bisa dibilang, semacam mitigasi resiko. Efektif? Iya, ini efektif banget kalau dipake buat organizing events.

 

Tapi, buat hal – hal yang perlu dilakukan dalam hidup, ini nggak efektif. Contohnya aja, saya bergabung dalam organisasi nirlaba, mengadakan beberapa kegiatan bakti sosial. Saya senang banget bisa ikut di acara itu, di awal – awal malah saya selalu menyanggupi apapun kerjaan yang harusnya dikerjakan oleh panitia lain. Tapi satu hari, saat kebiasaan overthinking itu keluar, mungkin juga lagi capek, saya mulai mikir – mikir, mulai bertanya, kenapa saya mau ngerjain ini ? Kenapa saya mau ngerjain tugas, yang seharusnya bukan jadi tugas saya. Apa karena saya pengen dianggap jadi orang baik, sebagai teman yang peduli, sebagai orang yang rajin. Yang saya lakukan ini, datang dari keinginan untuk bantu orang atau sebenarnya ada agenda lain ? Apa saya sebenarnya cuma ingin mengejar pengakuan ? Hanya ingin mengejar validasi semata ? Bukan karena murni karena ketulusan ? Gimana kalau saya menolak untuk melakukan tugas itu ? Akhirnya, jadi keluar pertanyaan yang bernada kecemasan, seperti :

“Kalau saya nggak aktif, nanti dibilang apa ya?”
“Kalau saya berhenti, saya akan jadi orang gagal ya?”
“Kalau saya bilang enggak, nanti saya dijauhin nggak ya?”

 

Dari luar, saya memang terlihat positif. Tapi, yang menjalani, saya sendiri, didalam diri saya sendiri ? Saya merasa kacau! Saya merasa ada semacam tekanan sosial yang saya ciptakan sendiri. Otak saya mulai merancang skenario – skenario aneh yang belum tentu kejadian, saya jadi merasa lelah, merasa capek – bukan karena kerjaannya, bukan karena aktivitasnya, tapi karena kepala saya nggak pernah berhenti untuk jalan, nggak pernah istirahat untuk mikir.

 

Ternyata ini umum banget.

Baru baca sekilas, ada studi dari Michigan State University yang menyebutkan bahwa overthinking sering muncul dari “kebiasaan menilai diri sendiri terlalu keras.” Orang yang perfeksionis, people pleaser, atau terlalu banyak “seharusnya” dalam hidup — lebih rentan overthinking. Yang lebih parah lagi, ada penelitian dari University of California yang kalau disimpulkan, hasilnya menyebutkan bahwa, overthinking memperburuk kecemasan, menurunkan daya fokus, dan bikin kita kehilangan motivasi untuk bertindak. Alias: banyak mikir, tapi nggak gerak.

 

Tokoh sejarah seperti Charles Darwin juga dikenal sebagai overthinker berat. Dia butuh waktu lama, sekitar 20 tahun untuk akhirnya mempublikasikan teorinya, karena dia takut teorinya ditolak. Dan selama 20 tahun itu… dia overthink terus. Tapi akhirnya, dunia berubah karena keberanian dia untuk bertindak — walau kepala masih ragu. Dan bukan cuma Darwin. Marcus Aurelius, Kaisar Romawi dan filsuf Stoik, juga sering mencatat pikirannya yang penuh kegelisahan dan overthinking. Buku terkenalnya, “Meditations”, sebenarnya adalah jurnal pribadinya — berisi dialog dengan diri sendiri, pertanyaan-pertanyaan yang bikin dia bisa tetap waras di tengah tekanan besar sebagai pemimpin. Dia menulis untuk meredakan pikirannya. Bukan untuk jadi hebat, tapi untuk tetap jujur pada dirinya sendiri. Dan itulah yang bantu dia bertahan… di tengah tanggung jawab besar dan badai pikiran yang nggak pernah diam.

 

Jadi, overthinking ini bukan cuma masalah masa kini, dari zaman dulu, udah ada. Jadi, kalau kamu sekarang lagi ngerasa isi kepala jadi penuh banget, kamu ngerasa sepertinya kepala lagi mau pecah, bukan berarti bahwa kamu lemah, bukan berarti kamu gagal. Mungkin, kamu lagi kebanyakan usaha untuk menyenangkan semua orang, atau bisa jadi juga, kamu lagi sibuk parah untuk ngejar standard hidup milik orang lain. Dan kadang, satu-satunya cara untuk berhenti overthinking, bukan dengan berpikir lebih keras, apalagi berpikir lebih lama, tapi dengan nanya secara perlahan, “Apa yang sebenarnya penting untuk diri saya?”

 

Karena arah hidup yang jelas itu bukan hasil dari pikiran yang ribut, tapi dari keberanian untuk jujur sama diri sendiri, untuk berani terbuka pada hati yang sepi, dalam suasana pikiran dan perasaan yang damai. Gimana menurut kamu?

 

 

  • hidup terasa berat, journaling reflektif, kecemasan mental, kehilangan arah hidup, Kejelasan hidup, krisis seperempat abad, overthinking, quarter life crisi, self reflection, tujuan hidup
Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Picture of Masyudd

Masyudd

Bukan motivator, cuma sering berbagi pengalaman "tersesat" dalam hidup, masih rajin ketawa dan menikmati hidup lewat fokus kecil aja --> hari ini perlu lebih baik dari kemarin :)

Facebook-f Instagram Whatsapp Youtube
PrevPreviousSering Ganti Kerja Tapi Tetap Nggak Bahagia? Mungkin Masalahnya…
NextKenapa Hidup Terasa Sibuk Tapi Seperti Nggak ke Mana-Mana?Next
PEMANDU ARAH
Masyudd

Bukan motivator, hanya seseorang yang berulangkali tersesat dalam hidup, sampai akhirnya menemukan metode jitu yang efektif untuk menemukan "kejelasan dalam hidup"

Facebook-f Instagram Whatsapp Youtube
RECENT POSTS
wanita muda Indonesia duduk di dalam kendaraan umum sambil menatap kosong ke luar jendela, menggambarkan hidup yang tampak stabil tapi terasa kosong di dalam.
Hidup baik – baik saja, Tapi Kok Merasa Nggak Bahagia?
July 8, 2024 No Comments
Pria muda Asia menulis di jurnal, tampak merenung dan tidak yakin, mewakili mengatasi kebingungan dan menemukan kejelasan dalam hidup
Cara Mengatasi Kebingungan Hidup: Kenali Tanda dan Langkah Awal Menuju Kejelasan
August 8, 2024 No Comments
Seorang pria muda Indonesia duduk sendiri di kamar dengan wajah bingung dan lelah, menggambarkan rasa kosong dan kehilangan arah hidup
Sering Ganti Kerja Tapi Tetap Nggak Bahagia? Mungkin Masalahnya…
September 9, 2024 No Comments
ADVERTORIAL
FOLLOW US ON
FOLLOW US ON
Copyright © 2025 Tujuanco. All rights reserved.
Useful Links
  • Home
  • Blog Archives
  • About
  • Ebook Anti Bingung
  • Home
  • Blog Archives
  • About
  • Ebook Anti Bingung
OTHER RESOURCES